Sore itu di sebuah supermarket di daerah St. Lucia, Australia, Ujang bermaksud membeli daging sapi dan daging ayam.
“Assalamu ‘alaikum, Brother. Mengapa membeli daging di sini? Ini kan tidak ada cap halalnya,” Sajid, seorang brother dari Pakistan, menegur Ujang.
“Saya mau membeli daging sapi dan ayam, bukan babi. Apa kalau tidak ada cap halalnya sudah pasti haram?” sergah Ujang.
“Kamu nggak paham tentang aturan Islam, ya. Beli daging halal itu di halal butcher, jangan di supermarket,” balas Sajid sambil berlalu.
***
Itulah nukilan salah satu kisah yang dikumpulkan Nadirsyah “Gus Nadir” Hosen dalam buku ini, kisah-kisah yang dialaminya sendiri selama tinggal di Negeri Kanguru.
Dengan gaya khasnya yang ringan, dosen di Monash University ini mengajak kita memahami Al-Quran dan Hadis dengan pikiran yang lebih terbuka dan tidak kaku.
Meski terjadi di Australia, kisah-kisah Gus Nadir ini sangat relevan untuk pembaca Indonesia, terutama di tengah maraknya sikap-sikap merasa benar sendiri saat ini.