pangeran dari timur

Novel Pangeran dari Timur merupakan karya fiksi berbasis kisah hidup pelukis Raden Saleh. Ditulis bersama oleh Kurnia Effendi dan Iksaka Banu. Novel ini membutuhkan waktu 20 tahun dari tahun 1999 sampai tahun 2019. Ada dua panggung sejarah di dalamnya yaitu panggung Raden Saleh dan panggung orang-orang masa pergerakan. Menarik, bukan?

Keputusan mereka membuat novel bersama tentu ada banyak pengaruh dan hambatan, bahkan saling bertentangan antara gaya tulisan dan perspektif mereka yang berbeda. Tapi lambat laun mereka menjadi saling melengkapi.

Iksaka Banu menggunakan literatur semacam koran Belanda untuk mengetahui data Raden Saleh ketika sekolah di Belanda. Bahkan dalam menuntaskan kisah Raden Saleh, Kurnia Effendi pergi ke Belanda dan memastikan data faktual Raden Saleh sebagaimana yang telah mereka temukan di koran Belanda. Tidak mengherankan apabila novel Pangeran dari Timur digarap selama 20 tahun.

Iksaka Banu, adalah peraih Kusala Sastra Khatulistiwa. Dia merupakan penulis dengan spesialis cerita bertema kolonial, sementara Kurnia Effendi adalah penulis fiksi kenamaan yang aktif berkegiatan di dunia literasi.

Perbedaan tersebut justru membuat Kurnia Effendi dan Iksaka Banu saling melengkapi. Keunggulan dari novel ini ditulis double plot dengan pembagian yang straight, Iksaka Banu menulis sejarah Raden Saleh dan Kurnia Effendi menulis plot masa pergerakan dengan menghadirkan nuansa pertengkaran yang dapat memancing emosi pembaca. Dan itulah yang menjadi tujuan mereka untuk membuat semacam vonis, siapa sih Raden Saleh itu? maka dibuatlah dua kubu pertentangan sehingga pembaca dapat menginterpretasikan sendiri, siapa Raden Saleh itu?

Kolaborasi keduanya membuahkan karya novel sejarah yang menarik dibaca.

Tebal: 604 halaman
Berat: 700 gram
ISBN: 978-602-291-675-8
Penerbit: Bentang Pustaka